Tuesday, May 5, 2015

Pendahuluan: Perancangan Bangunan Bermakna Historis Sebuah Upaya Mengakhiri Krisis Identitas Kota

Gereja Vatikan yang Sarat Akan Sejarah

Kota tua Roma menarik karena disana penuh dengan bangunan-bangunan historis yang tak dapat dilepaskan dari peradaban manusia. Disana hampir setiap jengkal jalan dan tembok ada kisah yang bisa di ceritakan sebagai sejarah kota. Dari deretan bangunan yang merupakan bank pertama di peradaban manusia, sampai Gereja Vatikan memiliki kisah-kisah yang agung.
 
Bukan hanya Roma yang memiliki kisah, tetapi semua kota di Indonesia juga memiliki kisah. Baik kota tua Jakarta sampai kota tua Kupang semua memiliki kisah menarik yang menjadi identitasnya sehingga dia adalah kota yang unik. Berjalan-jalan di kota tua adalah meniti antara berbagai lapisan (layer) kehidupan yang di cerminkan oleh bangunan seperti Toko Merah, Museum Sejarah Jakarta di kota tua jakarta, dan Gereja Kota Kupang yang  di halamannya terdapat makam pendeta pendiri gereja ini. Atau, kota tua Demak dengan Masjid yang megah berarsitektur Jawa. Layer tadi juga ada di Pecinan kota Semarang yang menarik untuk ditelusuri kisahnya. 
 
Kota yang cerdas adalah kota yang selalu memiliki makna historis sebagai suatu identitas. Kota yang kehilangan historisitasnya maka akan kehilangan pula identitas. Ini karena bukan kumpulan artefak yang sudah mati seperti peninggalan arkeologi. Tetapi kota adalah denyut nadi yang hidup, berinteraksi, dan guyub. Untuk itu kota harus dipenuhi oleh bangunan yang dirancang secara historis sehingga identitas kotanya terpelihara. Mengapa? Ada baiknya kita baca kelanjutan tulisan ini.

No comments:

Post a Comment