Wednesday, May 6, 2015

Desentralisasi

Ampah Kota Kecil di Kabupaten Barito Timur yang Gersang

Membangun kota tropis yang menjawab tantangan ekologis merupakan tantangan berat bagi para perancang kota kita. Masalahnya bukan se-sederhana masalah urban yang dihadapi oleh Thomas Karsten di tahun 20-an, tetapi terkait dengan masalah-masalah sosial didalam era globalisasi. Keadaan politik Indonesia yang cenderung bersifat sentralistis telah menunjukkan phenomena pembangunan yang terkonsentrasi di kota dimana kekuasaan politik itu berada. Sehingga, ibukota negara dan propinsi terus-menerus tumbuh tanpa terkendali sebaliknya kota kecamatan mengalami kemunduran.

Mungkinkah pembangunan kita terde-sentralisasi ke kota kecil sehingga beban ekologis kota besar berkurang? Kota-kota kita telah berkembang tanpa terkendali dan kerusakan lingkungan tidak dapat dihindari lagi. Masihkah ada kota tropis kita yang sejuk dan nyaman dihuni serta seimbang dengan lahan pertanian disekitarnya? Mungkin Kota Cerdas yang kita tuju masih jauh adanya.

No comments:

Post a Comment