Tuesday, April 28, 2015

Menyimak Tradisi Arsitektur Italia

Florence

Jika kita hendak mempertemukan kembali antara jalan kota dan arsitektur seperti tujuan dari tulisan ini, ada baiknya kita berpaling kepada tradisi Italia. Ini karena apa yang menjadi ambisi para Avant Garde telah kandas oleh berbagai kegagalan yang antara lain memilahkan isi kota berdasarkan fungsi yang ada. Sebab, bagaimanapun juga kehidupan manusia bukanlah rotasi mesin pesawat terbang yang bisa diatur oleh arsitek semaunya.

Team ten (Tim Sepuluh) golongan arsitek muda yang memberontak terhadap Le Corbusier mengutuk habis-habisan ide ini. Tercatat antara lain: Christoper Alexander yang menulis "A city is not a tree", kota bukanlah pohon yang terbagi melalui cabang dan rantingnya. Jadi kota bukan fungsi-fungsi yang terbagi secara kaku. Kemudian Smithson yang mengatakan bahwa arsitek seharusnya belajar dari keadaan yang ada (tradisional) dan di transformasikan kepada yang modern. Kota tidak dapat dipilah berdasarkan fungsi, tetapi bagaimana mengintegrasikan fungsi itu sendiri sehingga memberikan wadah kehidupan yang manusiawi. Team Tenpun akhirnya lenyap karena tidak pernah mendapatkan pijakan yang mantap untuk mencetuskan ide-idenya.

Sedang di Italia dengan berbekal bangunan-bangunan kuno dan bentuk urban yang telah matang selama berabad-abad telah melahirkan ide-ide yang menggegerkan dunia arsitektur. Dari mereka muncul berbagai metoda analisa kota yang bukan berdasarkan fungsi ataupun demografi tetapi justru pada artefak, kenyataan kumpulan bangunan yang ada.

Salah seorang arsitek Italia yang sangat menonjol pemikirannya ialah Aldo Rossi.  Dia memandang bentuk fisik kota sebagai dua elemen penting. Pertama, elemen primer yakni jalan-jalan utama, sungai, rel kereta api, pusat-pusat kegiatan yang sifatnya permanen dan jika diubah akan mengubah struktur kota itu sendiri. Elemen primer satu kota adalah dasar untuk mencari gambaran morfologi yang kemudian menjadi pemikiran awal bagi pengembangan kota itu sendiri. Kedua, adalah elemen sekunder yakni hunian atau bagian kota yang bisa diganti tanpa mengubah struktur kota sendiri. Pada elemen sekunder ini kita temui beberapa tipologi mulai dari tipologi rumah, blok dan seterusnya. Rentetan tipologi yang membentuk morfologi kota ini oleh Rossi merupakan alat mendisain bangunan baru. Singkat kata jalan utama kota merupakan struktur pola pertumbuhan kota itu sendiri yang tidak dapat diabaikan didalam perencanaan.

No comments:

Post a Comment